RENDAHNYA KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA
LAPORAN STUDI KASUS
RENDAHNYA KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA
Penulis: Hernawan Andrian Setioko
Deskripsi Studi Kasus
Berdasarkan pengalaman lapangan yang saya lakukan di SMP Negeri 5 Satap Punggelan banyak permasalah yang di temukan pada saat pembelajan diantarannya kurangnya kemampuan literasi numerasi siswa dalam pembelajaran matematika. Kurangnya kemampuan literasi numerasi siswa dalam pembelajaran matematika disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar siswa, kurangnya latihan soal literasi numerasi, rendahnya kemampuan akademik siswa dalam hal memahami konsep matematika, ketrampilan berhitung, dan pemecahan masalah.
Literasi numersi merupakan pengetahuan dan kecakapan dalam melakukan perencanaan, pengelolaan kegiatan berupa perhitungan dan penafsiran terhadap data yang ada dalam kehidupan sehari hari. Dengan kemampuan literasi numerasi yang baik siswa akan lebih siap menghadapi perkembangan zaman di abad 21 yang relative cepat dan dinamis. Selain itu, siswa akan dapat berpikir secara rasional, sistematis dan kritis dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Berdasarkan hal tersebut saya berinovasi untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran problem based learning dikombinasikan dengan pendekatan saintific-TPACK .
Analisis situasi
Pada saat perencanaan pembelajaran saya melakukan kajian literatur, wawancara dan observasi pembelajaran yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 5 Punggelan terkait masalah. Saya mencari solusi dari internet berupa kajian ilmiah menggunakan google cendikia sehingga menemukan jurnal, prosiding atau hasil penelitian yang terpecaya yang saya yakini bisa mengatasi masalah yang ada. Selain dari kajian literatur saya juga melakukan wawancara kepada Bapak Purnomo beliau adalah pakar pendidikan yang sudah berpengalaman dalam melaksanakan pembelajaran dan saya yakini bisa mengatasi masalah sehingga saya mendapatkan beberapa alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Kemudian dari beberapa alternatif solusi yang sudah saya dapatkan saya juga melakukan wawancara dengan teman sejawat Ibu Siti Nurhayati, guru yang sudah lama mengajar di SMP Negeri 5 Satap Punggelan yang saya yakini lebih memahami situasi kondisi siswa dan lingkungan agar solusi yang saya dapatkan sesuai dan dapat di terapkan dengan baik agar memperoleh hasil yang diharapkan.
Tantangan dan hambatan pada saat merancang dan mengevaluasi pembelajaran adalah pada bagian proses pembelajaran tentunya seorang guru harus menggunakan berbagai sumber belajar dan media pembelajaran agar siswa dapat dengan mudah memahai materi, selain itu agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan menarik. Soal HOTS akan mengasah logika, pola pikir kritis, dan kreativitas siswa sehingga kemampuan literasi numerasi dapat meningkat. Ketika guru kurang dapat membawakan pembelajaran yang meningkatkan motivasi belajar peserta didik, memberikan latihan soal kontekstual dan soal berbasis HOTS, maka hal tersebut menyebabkan konsep dan materi pembelajaran matematika sulit diterima dan dipahami oleh peserta didik berdampak pada proses belajar dan hasil penilaian peserta didik.
Alternatif Solusi
Untuk menghadapi masalah rendahnya kemampuan literasi numerasi siswa dalam pembelajaran saya merancang inovasi pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan metode diskusi, tanya jawab yang dipadukan dengan pendekatan saintifif-TPACK pada materi trasformasi geometri rotasi yang dilaksanakan pada tanggal 14 sampai 15 Oktober 2023 di kelas IX SMP Negeri 5 Satap Punggelan. Dengan tahapan Orientasi peserta didik pada masalah dimana siswa mengamati permasalah yang ada pada LKPD dan diarahkan untuk membuat pertanyaan, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dengan membagi siswa kedalam kelompok diskusi, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok dengan mengumpulkan informasi dan menganalisis masalah yang terdapat pada LKPD, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan mengkomunikasikan hasil diskusi melalui presentasi dan forum diskusi, menganalisis dan mengevaluasi dengan bantuan guru dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di LKPD.
Proses pemecahan masalah yang dilaksanakan dengan metode diskusi, tanya jawab yang dipadukan dengan pendekatan saintifif-TPACK dimana peserta didik mengobservasi dengan melakukan percobaan rotasi menggunakan diagram kartesius pada aplikasi geogebra, kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan dengan mengumpulkan data melalui berbagai sumber belajar, setelah data dirasa cukup peserta didik menyajikan hasil diskusi dengan mengkomunikasikannya dalam memecahkan suatu permasalahan baik secara langsung maupun menggunakan forum diskusi di Whatshapp Group. diakhiri menganalisis dan menarik kesimpulan,
Dengan menggunakan inovasi pembelajaran tersebut dengan harapan kemampuan literasi numerasi peserta didik dapat meningkat, Model Problem Based Learning tentunya dapat membiasakan peserta didik untuk mengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Keterampilan berpikir kritis yang dimiliki peserta didik sangat berguna bagi kehidupan nyata dimana kehidupan penuh tantangan yang datang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun tantangan dalam dunia kerja karena siswa memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, belajar aktif, memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik.
Pelaksanaan Praktek Pembelajaran :
Evaluasi
Kegiatan untuk menilai proses peserta didik dalam pembelajaran berupa kegiatan tanya jawab, observasi, eksplorasi, diskusi, dan memaparkan hasil berupa penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dengan menggunakan teknik obsevasi dalam bentuk instrumen berupa rubrik penilaian sikap, untuk penilaian pengetahuan menggunakan penugasan berupa pertanyaan isian, sedangkan untuk ketrampilan dinilai dengan teknik praktek berupa lembar kerja peserta didi Sedangkan penilaian sebagai hasil pencapaian pembelajaran (assesment for learning) diambil saat pembelajaran selesai dengan teknik tes tertulis berupa pertanyaan dalam bentuk Pilihan Ganda menggunakan Aplikasi Quizziz
Dari hasil penilaian pada aspek penilaian sikap percaya diri peserta didik masih dirasa kurang, siswa terlihat kurang percaya diri walaupun sudah saya dorong dengan penguatan. Secara umum pembelajaran berjalan dengan baik, pengetahuan dan kecakapan dalam melakukan perencanaan, pengelolaan kegiatan berupa perhitungan dan penafsiran terhadap data yang ada dalam kehidupan sehari hari, dengan kata lain permasalahan kemampuan literasi numerasi siswa dapat diatasi dengan penerapan inovasi pembelajaran yang saya lakukan.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Bosan dengan Matematika? Yuk, Belajar dengan Seru Menggunakan TIK!
Bosan dengan Matematika? Yuk, Belajar dengan Seru Menggunakan TIK! Siapa bilang matematika itu membosankan? Penelitian ini membuktikan bahwa dengan pemanfaatan TIK yang tepat, pembelaj
Tradisi Akhir Semester
Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024, siswa SMPN 5 Satap Punggelan melaksanakan kegiatan class meeting. Class meeting adalah kegiatan ekstraku
Aksi Keren Sekolahku
Aksi Keren Sekolahku Penulis: Hernawan Andrian S A. Latar Belakang Sekolah adalah lembaga yang diberikan tanggung jawab oleh pemerintah untuk memberikan layanan p
Awal Kegiatan Setelah Hari Raya Idul Fitri 1444H
Mengawali kegiatan pada hari pertama masuk sekolah setelah libur Hari Raya Idul Fitri Tahun 1444 H siswa dan Bapak Ibu guru melaksanakan apel pagi dan dilanjutkan dengan Halal bihalal.
Gebyar Ramadhan
Bulan Ramadan kalau tidak ada buka puasa bersama tidak asik. SMPN 5 Satap Punggelan telah melaksanakan kegiatan pesantren kilat dengan di tutup buka puasa bersama dan tarawih bersama. B