• SMP NEGERI 5 SATAP PUNGGELAN
  • Espama Mitjen

Aksi Keren Sekolahku

 Aksi Keren Sekolahku

 

Penulis: Hernawan Andrian S 

A. Latar Belakang

Sekolah adalah lembaga yang diberikan tanggung jawab oleh pemerintah untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu kepada masyarakat. Terkait dengan layanan pendidikan tersebut, pemerintah telah menetapkan standar nasional pendidikan (SNP) sebagai dasar rujukan untuk mengukur kinerja sekolah. Dimensi yang menjadi tolak ukur dalam penilai kinerja sekolah tersebut tertuang dalam PP Nomor 19 Tahun 2005.

Suhardiman (2012:149) menyatakan bahwa kinerja sekolah adalah prestasi yang telah dicapai sekolah yang bersangkutan. Prestasi tersebut meliputi prestasi-prestasi di bidang akademik dan non-akademik. Prestasi itu sebagai hasil kerja kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, penjaga, komite sekolah, dan unsur lain yang ada di sekolah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun ini berusaha semaksimal mungkin menyusun laoran kinerja sekolah tersebut dalam bentuk portofolio yang akan digunakan sebagai bentuk peran serta mengikuti festival anugerah kinerja sekolah inspiratif, bermutu dan keren (Aksimu Keren) untuk jejang SMP tahun 2023 yang diselengggaraan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Banjaregara, serta dapat dijadikan bahan evaluasi oleh sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah pada tahun berikutnya.

 

B. Tujuan

Penyusunan laporan portofolio kinerja sekolah dilaksanakan dalam rangka mengikuti kegiatan festival anugerah kinerja sekolah inspiratif, bermutu dan keren (Aksimu Keren) untuk jejang SMP tahun 2023.

 

C. Karakteristik Sekolah

SMP Negeri 5 Satu Atap Punggelan, merupakan sekolah kecil (satu atap) dengan  SD Negeri 2 Purwasana. Dari awal bedari tahun 2008 hingga sekarang karena keberadaan sekolah ini hanya mungkin untuk menampung dan melayani pendidikan lanjut Di Desa Purwasana khususnya khususnya: Dukuh Mijen dan Kaliduren serta Desa Petuguran khususnya Dukuh Lempong, Jojogan, Jombok dan Kroya. Keberadaan SMP Satu Atap tersebut menjadi  harapan baru bagi masyarakat di wilayah tersebut untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang SMP.

Berdasarkan analisis konteks tersebut kami masih melihat celah potensi sebagai faktor kekuatan, antara lain; (1) lingkungan masyarakat di sekitar wilayah kecamatan Punggelan religius taat bergama; (2) masyarakat masih memegang adat istiadat dan budaya jawa yang adiluhung; (3) berdekatan dengan pondok pesantren salaf sehingga kenakalan peserta didik relatif dapat dikendalikan; (4) tempat tinggal peserta didik yang berada dalam grumbul padukuhan  (perkampungan) sehingga memudahkan sekolah dalam melakukan koordinasi dan komunikasi; (5)  lingkungan pedesaan yang masih patrenalistik  memudahkan sekolah dalam melakukan pemantauan tingkah laku siswa di rumah.

Selain kekuatan/ kelebihan sebagaimana tersebut di atas, terdapat kelemahan diantaranya; (1) letak sekolah berada di wilayah terpencil, sehingga in-put peserta didik hanya dari lulusan satu sekolah dasar yakni SD Negeri II Purwasana; (2) kesadaran wali siswa terhadap pentingnya pendidikan formal masih sangat rendah; (3) masyarakat/ orang tua siswa masih menganggap pengetahuan yang diajarkan sekolah tidak se-penting pondok pesantren; (4) pondok pesantren masih memiliki keyakinan bahwa, perkembangan teknologi akan merusak keimanan sehingga Hand Phone, Musik Karawitan, Televisi adalah jalan setan sehingga hukumnya kharam; (5) peran serta masyarakat terhadap kemajuan pendidikan sangat rendah; (6) belum memiliki tenaga kependidikan/ TU yang difinitif sehingga administrasi sekolah belum tertata dengan baik; (7) terbatasnya sarana pendukung untuk pengembangan potensi/skill  (tidak memiliki lapangan olahraga); (8) belum memiliki ruang dan petugas perpustakaan sehingga sulit mengembangkan budaya literas; (9) wilayah lingkungan sekitar sekolah belum terjangkau oleh  jaringan signal telekomunikasi internet; (10) belum memiliki anggaran sekolah diluar BOS dan dana rutin dari pemerintah;

Dari analisis konteks kondisi sekolah sebagaimana paparan diatas letak geografis menjadi faktor dominan yang menjadikan SMP Negeri 5 Satu Atap Punggelan masih tergolong dalam wilayah Derah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di Kabupaten Banjarnegara. Letak geografis SMP Negeri 5 Satu Atap Punggelan yang berada di diantara perbukitan hutan pinus milik Perhutani menyebabkan infra struktur jalan sebagai sarana penghubung komunikasi antar padukuhan dan desa disekitar sulit terjalin. Karena letaknya berada di cekungan yang dikelilingi bukit menyebabkan jaringan signal telekomunikasi tidak tersedia.

Keterbatasan sarana transportasi dan akses komunikasi memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap rendahnya kualitas pembangunan, khususnya pembangunan sumber daya manusia. Keterbatasan pengetahuan dan sempitnya lahan pertanian memicu sebagian besar penduduk di wilayah ini menjadi pekerja urban sebagai pekerja kasar/kuli bangunan di Jakarta atau pekerja kasar perkebunan  sawit di wilayah Kalimantan.

Keberadaan SMP Satu Atap yang berada pada daerah terpencil dan input peserta didik dalam satu kampung, sehingga sekolah dominan sebagai agent of change  untuk menggali potensi pendidik sehingga mampu bersaing dalam dunia global. Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0, dengan tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-sila dalam Pancasila serta mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa, maka SMP Negeri 5 Satu Atap Punggelan, menyusun Kurikulum Operasional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan budaya lokal daerah setempat.

Peserta didik SMP Negeri 5 Satu Atap Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara diharapkan memiliki life skill yang berguna dan mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia Pendidikan. Sehingga harapan dari Pemerintah Kota Madiun untuk mencetak generasi yang mampu berdaptasi dengan perkembangan jaman akan terwujud. Salah satu upaya untuk mencapai harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi pada peserta didik. Sehingga peserta didik mampu menghasilnya salah satu karya yang mencerminkan profil pelajar Pancasila yang mampu bernalar kritis dan berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global. Secara pedagogis, kurikulum Operasional SMP Negeri 5 Satu Atap Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara mengacu pada kemampuan guru sebagai tenaga professional dalam pembelajaran dan penilaian.

Peningkatan profesionalisme guru, dilakukan dalam bentuk pelatihan bersifat praktik secara berkesinambungan. Hal tersebut merupakan komitmen untuk menjadi professional dalam layanan pada peserta didik. Dengan mengambil salah satu nilai pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yaitu 3N: NITENI (mengamati dengan teliti), NIROKKE (mencoba dengan cara meniru), NAMBAHI (mengembangkan dari yang sudah ditiru/yang sudah ada), dan dengan mempertimbangkan tuntutan di era 4.0, maka ditambahlah N yang keempat yaitu NGGAWE (mencipta/ membuat/ menghasilkan/ menemukan hal baru). 4N tersebut merupakan ciri khas pembelajaran yang akan dilakukan oleh peserta didik bersama guru di SMP Negeri 5 Satu Atap Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara.

Hal lain, dari perspektif pedagogis, yang dijadikan pertimbangan adalah Undang- Undang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. Dari landasan pedagogis dalam konteks merdeka belajar, proses belajar di SMP Negeri 5 Satu Atap Punggelan berorientasi pada peserta didik dan bentuknya beragam. Pembelajaran sebagai aktivitas tim yang bersifat kolaboratif, terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk membentuk peserta didik yang bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif, inovatif yang mampu mengrekasikan ide/ gagasan berdasarkan kekhasan daerah yang tetap berakar pada budaya bangsa.

D. Visi Misi da Tujuan Sekolah

  1. Visi

Adapun visi SMP Negeri 5 Satu Atap Punggelan ditetapkan sebagai berikut :

Mewujudkan Peserta Didik Yang  Halus Dalam Budi Pekerti, Cerdas Dalam Kompetensi dan Pansdai Dalam Literasi ”.

 

  • Misi

  • Berdasarkan visi yang telah dirumuskan, untuk mewujudkannya diperlukan suatu misi berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sekolah. Adapun misi yang dirumuskan berdasar visi sebagai berikut:
  • Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia dan rajin beribadah;
  • Menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan berkarakter yang mampu memfasilitasi pelajar sesuai bakat dan minatnya;
  • Meningkatkan manajemen satuan pendidikan yang adaftif, berkarakter, dan menjamin mutu;
  • Menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat perkembangan intelektual, sosial, emosional, ketrampilan, dan pengembangan budaya lokal dalam kebhinekaan global;
  • Menciptakan profil pelajar yang berakhak mulia, mandiri, bernalar kritis dan kreatif sehingga mampu mengreasi ide dan keterampilan yang inovatif;
  • Menjamin hak belajar setiap anak tanpa terkecuali termasuk anak yang berkebutuhan khusus (inklusi) dalam proses pembelajaran yang menjunjung tinggi nilai gotong-royong;
  • Menciptakan partisipasi aktif orang tua dan masyarakat dalam keberagaman yang mewadahi kreatifitas pelajar yang berjiwa kompetitif.

 

  1. Tujuan Sekolah

Tujuan yang ingin dicapai SMP Negeri 5 Satu Atap Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara sebagai bentuk untuk mewujudkan visi sekolah yang tealah ditetapkan adalah sebagai berikut:

  1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun)
    • Membentuk peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia;
    • Mendorong peserta didik untuk mampu mengreasikan ide yang dituangkan dalam tulisan atau tindakan yang berakar pada budaya local;
    • Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memacu peserta didik bernalar kritis, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide dan gagasan;
    • Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah yang menunjang peseta didik dalam mngreasikan ide/gagasan yang berakar pada nilai budaya local;
    • Menciptakan peserta didik yang mampu bernalar kritis dalam pelaksanaan kegiatan berbasis proyek yang mnegedepankan jiwa kegotong-royongan;
  2. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun )
  • Merancang pembelajaran yang mengedepankan ciri khas sekolah dan daerah dalam nuansa kebhinekaan global yang harmonis;
  • Membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan daya saing, berkarakter, berprestasi dan memiliki pribadi yang beriman, rajin dan taat beribadah serta saling menghargai perbedaan dan mencintai lingkungan dan bangsanya;
  • Menghasilkan lulusan yang mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam kehidupan nyata;
  • Menjadi pemimpin bagi diri dan temannya untuk menjadi pribadi yang bernalar kritis, tangguh, percaya diri dan bangga dalam kegotong – royongan;
  • Menguasai kecakapan dalam berkomunikasi sosial dan berjiwa kompetitif, kreatif dan mandiri yang tetap menjunjung budaya local;
  • Mempunyai life skill yang mampu berdapatasi dengan perekembangan jaman.
  • Mampu mengkreasikan ide/ gagasan yang dituangkan dalam tindakan atau karya yang berakar dari budaya lokal dalam kebhinekaan global;
  • Mempunyai karakter yang sopan, santun dan dan mandiri, kreatif yang mampu bersaing sesuai perkembangan jaman;
  • Menjadikan sekolah sebagai tempat untuk mengembangkan proses perkembangan intelektual, emosional, sosial, ketrampilan dan tumbuh kembang peserta didik sesuai tingkat kemampuan dan kondisi masing masing peserta didik yang mengedepankan nilai gotong royong;
  • Menjadikan masyarakat dan orang tua sebagai mitra bersama dalam menjalankan penyelenggaraan pendidikan sekolah.

 

 

E.  Kondisi Sumber Daya Sekolah

Pada awal tahun pelajaran 2022/2023 SMP Negeri 5 Satap Punggelan  memiliki 3 rombongan belajar dengan jumlah peserta didik sebanyak 74 orang dengan rincian peserta didik kelas 7 sebanyak 29 anak, kelas 8 sebanyak 25 anak dan kelas 20 sebanyak 74 anak. Di pertengahan tahun ajaran, sebanyak 2 anak pindah sekolah karena mengikuti mutasi orang tua, 4 anak mengundurkan diri dan memilih pendidikan non formal (Pondok Pesantren). Adapun jumlah tenaga pendidik sebanyak 10 orang dan tenaga administrasi sekolah sebanyak 1 orang, dan tenaga lainnya 1 orang.

Karakteristik peserta didik berasal dari kondisi sosial-ekonomi  dan pendidikan formal orang tua yang cukup memadai. Potensi daerah pertanian, perdagangan, industri sapu songketan merupakan modal dasar untuk mengembangkan keunggulan lokal. Perhatian orang tua terhadap pendidikan formal sangat kurang, hal ini ditunjukkan orangtua lebih mengutamakan kegiatan pondok pesantren dari pada kegiatan di sekolah. Selain faktor tersebut, walaupun secara internal sumber daya manusia (kepala sekolah, guru dan tata usaha) memiliki potensi yang besar untuk berkembang, hal ini ditunjukkan dengan beberapa prestasi sekolah di bidang akademik dan non akademik. Tahun pelajaran 2022/2023 jumlah peserta didik kelas IX sebanyak 18 orang lulus 100 %. Dengan demikian sangat beralasan untuk terus mengembangkan di bidang akademik untuk tahun-tahun mendatang.

Mulai tahun pelajaran 2022/2023 SMP Negeri 5 Satu Atap Punggelan menjadi salah satu sekolah di Kabupaten Banjarnegara yang menerapkan kebijakan Sekolah Ramah Anak. Penerapan Sekolah Ramah Anak berdasarkan Permen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak nomor 8 Tahun 2014 tanggal 3 November 2014, tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak. Sekolah Ramah Anak adalah satuan pendidikan formal, nonformal, dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan. Dengan melaksanakan kebijakan Sekolah Ramah Anak maka dapat memenuhi, menjamin, dan melindungi hak anak melalui Sekolah Ramah Anak. Tujuan lainnya yaitu memastikan bahwa SMP Negeri 5 Satu Atap Punggelan mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan anak serta mempersiapkan anak untuk bertanggungjawab kepada kehidupan yang toleran, saling menghormati, dan bekerjasama untuk kemajuan dan semangat perdamaian.

Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didik agar menjadi insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0, dengan tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-sila Pancasila serta mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa, maka SMP Negeri 5 Satu Atap Punggelan menyusun Kurikulum Operasional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan budaya lokal daerah setempat.

Peserta didik SMP Negeri 5 Satap Punggelan diharapkan mempunyai life skill yang berguna dan mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia Pendidikan. Sehingga harapan sesuai VISI kabupaten Banjarnegara dalam pendidikan untuk mencetak generasi yang mampu berdaptasi dengan perkembangan jaman akan terwujud. Salah satu upaya untuk mencapai harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi IT atau non IT pada peserta didik. Sehingga peserta didik mampu menghasilnya salah satu karya yang mencerminkan profil pelajar Pancasila yang mampu bernalar kritis dan berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global. Secara yuridis, Kurikulum SMP Negeri 5 Satap Punggelan disusun dengan mengacu pada peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku baik itu dari pusat ataupun dari daerah.

Peningkatan profesionalisme guru, dilakukan dalam bentuk pelatihan bersifat praktik secara berkesinambungan. Hal tersebut merupakan komitmen untuk menjadi professional dalam layanan pada peserta didik. Dengan mengambil salah satu nilai pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yaitu 3N: NITENI (mengamati dengan teliti), NIROKKE (mencoba dengan cara meniru), NAMBAHI (mengembangkan dari yang sudah ditiru/yang sudah ada), dan dengan mempertimbangkan tuntutan di era 4.0, maka ditambahlah N yang keempat yaitu NGGAWE (mencipta/ membuat/ menghasilkan/ menemukan hal baru). 4N tersebut merupakan ciri khas pembelajaran dengan konsep MERDEKA yang akan dilakukan oleh peserta didik bersama guru di SMP Negeri 5 Satap Punggelan bagi kelas VII. Hal lain, dari perspektif pedagogis, yang dijadikan pertimbangan adalah Undang- Undang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. Dari landasan pedagogis dalam konteks merdeka belajar, proses belajar di SMP Negeri 5 Satap Punggelanberorientasi pada peserta didik dan bentuknya beragam, Pembelajaran sebagai aktivitas tim yang bersifat kolaboratif dan kontekstual serta holistik.

Pembelajaran di SMP Negeri 5 Satap Punggelan yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang yang bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif, inovatif yang mampu mengrekasikan ide/ gagasan berdasarkan kekhasan daerah yang tetap berakar pada budaya bangsa.

Laporan Aksi Sekolahku

 

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Bosan dengan Matematika? Yuk, Belajar dengan Seru Menggunakan TIK!

Bosan dengan Matematika? Yuk, Belajar dengan Seru Menggunakan TIK! Siapa bilang matematika itu membosankan? Penelitian ini membuktikan bahwa dengan pemanfaatan TIK yang tepat, pembelaj

07/11/2024 19:41 - Oleh Hernawan Andrian Setioko - Dilihat 35 kali
Tradisi Akhir Semester

Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024, siswa SMPN 5 Satap Punggelan melaksanakan kegiatan class meeting. Class meeting adalah kegiatan ekstraku

10/12/2023 16:54 - Oleh Administrator - Dilihat 423 kali
RENDAHNYA KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA

LAPORAN STUDI KASUS RENDAHNYA KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA   Penulis: Hernawan Andrian Setioko   Deskripsi Studi Kasus Berdasarkan pengalaman lapangan yang saya la

06/12/2023 09:25 - Oleh Hernawan Andrian Setioko - Dilihat 471 kali
Awal Kegiatan Setelah Hari Raya Idul Fitri 1444H

Mengawali kegiatan pada hari pertama masuk sekolah setelah libur Hari Raya Idul Fitri Tahun 1444 H siswa dan Bapak Ibu guru melaksanakan apel pagi dan dilanjutkan dengan Halal bihalal.

26/04/2023 10:01 - Oleh Administrator - Dilihat 524 kali
Gebyar Ramadhan

Bulan Ramadan kalau tidak ada buka puasa bersama tidak asik. SMPN 5 Satap Punggelan telah melaksanakan kegiatan pesantren kilat dengan di tutup buka puasa bersama dan tarawih bersama. B

14/04/2023 10:48 - Oleh Administrator - Dilihat 356 kali